Pages

Rabu, 04 Juli 2012

0 Dorongan Seks Rendah vs Tinggi, Ini Jalan Tengahnya

imgJakarta, Pasangan yang sudah siap mengarungi bahtera rumah tangga harus siap menghadapi perbedaan dorongan seks, apalagi jika keduanya memiliki kesibukan tersendiri.

Sayangnya, seringkali perbedaan ini menyebabkan masalah, terutama jika salah satu pasangan sering ditolak ajakannya untuk bercinta. Atau bisa jadi jika salah satu pasangan lebih besar dorongan seksnya.

"Ini bukan hanya tentang perbedaan dorongan seks, tetapi juga kurangnya empati terhadap pasangan. Gangguan semacam ini dapat menyebabkan pernikahan terancam perselingkuhan dan perceraian," kata Michele Weiner-Davis terapis pernikahan sekaligus penulis buku 'The Sex-Starved Marriage: A Couple's Guide to Boosting Their Marriage Libido' seperti dilansir Canada.com, Senin (23/4/2012).


Rumah tangga dapat terselamatkan jika pasangan mendiskusikan keinginan masing-masing mengenai seks saat merencanakan hidup bersama, sama seperti saat berdiskusi mengenai anak dan keuangan. Banyak orang yang keliru memahami bahwa seks adalah sesuatu yang seharusnya terjadi secara alami dan tanpa direncanakan.

Orang yang 'moody' cenderung suka jika didekati secara berbeda. Sementara itu, banyak wanita mengeluh bahwa pasangannya ingin langsung bercinta padahal yang ia inginkan adalah sentuhan lembut dan kata-kata cinta. Di sisi lain, pria mungkin menginginkan sesuatu yang baru dan menarik agar libidonya dapat tersalurkan.

Beberapa faktor yang dapat mengurangi gairah seks pasangan antara lain adalah: kebiasaan pasangan yang mengganggu, stres pekerjaan, bayi, pertengkaran, trauma, depresi, penuaan dan kebosanan.

"Ada pasang surut alami dalam setiap hubungan seks, sehingga ketidaksesuaian dorongan seks tidak selamanya berarti krisis, terutama jika disebabkan stres atau jadwal yang sibuk. Tapi jika sering terjadi, maka perlu mendapat perhatian serius," kata Dr Virginia Sadock, direktur program pelatihan seksualitas di New York University Langone Medical Center.

Rata-rata, pasangan menikah berhubungan seks sebanyak 1,7 kali dalam seminggu, tapi angka ini berbeda-beda pada berbagai kalangan usia dan pasangan. Setiap pasangan dapat memutuskan sendiri seberapa banyak seks yang terbaik untuk keduanya.

"Tidak ada resep untuk jumlah seks yang ideal. Tapi jika tidak berhubungan seks selama 2 minggu atau sebulan, mungkin ada sesuatu yang terjadi. Bagi banyak orang, seks merupakan cara agar pasangan dapat merasa lebih dekat, terhubung dan diinginkan," kata kata Dr Gail Saltz, psikiater dan penulis buku 'The Ripple Effect: How Better Sex Can Lead to a Better Life.

Terkadang memang sulit membuat pasangan yang rendah dorongan seksnya agar dapat memahami kebutuhan biologis ini, sama sulitnya seperti membuat pasangan tinggi dorongannya untuk memahami bahwa seks yang sedikit tak selalu berarti kurang cinta.

Berikut adalah tips untuk pasangan yang rendah dorongan seksnya:

1. Jujurlah mengenai sumber masalahnya. Seringkali orang beralasan lelah atau stres namun tidak menceritakan secara lengkap alasannya.

2. Kalau perlu, lakukan pemeriksaan fisik untuk menentukan apakah hormon, kesehatan atau gangguan lain yang dapat mempengaruhi libido.

3. Jangan menunggu bercinta saat gairah sedang tinggi. Buat kegiatan yang sekiranya dapat membangkitkan gairah bercinta.

4. Jika masih belum berhasil, ada baiknya menjadwalkan hubungan seks.


Sedangkan untuk pasangan yang lebih tinggi dorongan seksnya dapat mencoba tips berikut:

1. Saat situasi biasa, diskusikan mengenai dorongan seks bersama pasangan dengan tenang.

2. Pelajari bahasa kasih pasangan agar ia merasa dicintai. Bisa dengan menghabiskan waktu bersama, sentuhan fisik atau hadiah.

3. Berhentilah meminta untuk bercinta atau memaksa pasangan untuk mau melakukannya dan biarkan pasangan yang meminta.

4. Jika tidak berhasil, temui seorang terapis seks yang bersertifikat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar